
Sobat Edufia, apa kalian tahu apa itu penambangan bitcoin? Kalian pasti juga baru tahu kan kalau Bitcoin itu sendiri diperoleh dengan cara ditambang? Trus apa hubungannya sama Geografi kak? Bentar-bentar, sebelum kita lanjut ke aspek geografi, lebih baik kita cari tahu dulu yuk apa itu Bitcoin mining.
Penambangan Bitcoin adalah kegiatan memecahkan masalah-masalah atau problems matematika yang ada dalam jaringan tertentu, nah imbalan dari berhasilnya masalah tersebut dipecahkan, yaitu berupa sejumlah Bitcoin (1 ₿ = Rp119.790.980,20 – Kurs Apr 29, 02:30 UTC). Jaringan tersebut dibentuk dan terdiri dari para penambang Bitcoin secara independen atau pun secara berkelompok yang sering juga disebut pool. Semakin banyak penambang yang ikut serta dalam mencari Bitcoin tersebut, problematika matematika yang harus dipecahkan juga semakin sulit. Loh, kok jadi bahas matematika ya? Tenang aja, kita nggak akan membahas soal matematikanya, kok!
Nah, demi memecahkan problematika yang semakin sulit tersebut, dibutuhkan komputer yang memiliki kapasitas memori dan performa yang tinggi. Gampangnya, buat menambang Bitcoin ini butuh komputer dengan spesifikasi ‘gaming’, seperti RAM yang besar, internet kencang, prosesor pintar, dan kartu video yang canggih. Akan tetapi, penggunaan dari komputer dengan spesifikasi tinggi ini akan menimbulkan panas berlebih dan jika suhu ruangan tempat pengoperasiannya tinggi, komputer tersebut dapat mengalami hang atau galat. Lalu, solusinya apa? Penggunaan pendingin udara di ruangan tempat motherboard komputer tersebut disimpan memang efektif, tetapi hal ini justru menimbulkan masalah baru bagi para penambang, yaitu konsumsi listrik yang mahal.

So now, let’s play with the climate factor! Daripada menghabiskan modal yang mahal untuk masalah pendinginan, lebih baik menambang Bitcoin di tempat dengan iklim yang dingin, seperti di Rusia, Kanada, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan negara-negara Nordik. Wow, outstanding move! Hal ini juga dibuktikan melalui peta di bawah, bahwa sebagian besar penambangan cryptocurrency (salah satunya Bitcoin) berada di negara-negara lintang tinggi. Hanya sedikit negara-negara di lintang rendah yang memiliki fasilitas penambangan Bitcoin. Negara-negara seperti Venezuela, Kenya, Arab Saudi, Thailand, dan Hong Kong yang relatif berada di lintang rendah diunggulkan karena memiliki akses internet yang kencang dan murah. Sementara, negara-negara di lintang tinggi memiliki keduanya.

Nah, sekarang kalian tahu kan bahwa ilmu geografi sangat luas penggunaan dan aplikasinya, bahkan hingga lintas ke bidang-bidang ilmu yang lain. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kalian. Semangat terus menjadi medalis! #GoGetGold
Referensi
https://www.bitcoinmining.com/
https://www.youtube.com/watch?v=GmOzih6I1zs&feature=emb_logo
Penulis: Rubens Setiawan
Editor: Putri Indy Shafarina
Wah keren bangettt